5cm

 
Judul
5cm (978-979-790251762)
Pengarang
Donny Dirgantoro
Penerbit
Grasindo (2005)

    Bagi penggemar buku  dan film '5cm', mohon maaf sebelumnya karena saya harus menyebut bahwa buku ini dibawah ekspektasi gw. Gw ga berani ngasih rate lebih dari 7 (dari 10) untuk buku ini. Mohon maaf.

    Kalau boleh jujur, ide cerita buku ini mainstream banget, yaitu tentang persahabatan lima orang remaja. Tapi berhubung buku ini karya penulis Indonesia, kemainstreaman itu bisa diterima mengingat tema-tema itulah yang laris di pasar Indonesia, selain cinta dan perjalanan hidup. Yang bikin gw heran adalah ketika gw beli buku ini, buku ini sudah memasuki cetakan yang ke-16. Sebuah pencapaian yang cukup luar biasa mengingat tak banyak buku karya penulis lokal yang bisa selaku ini.

    Adalah Arial, Zafran, Riani, Genta, dan Ian tokoh utama dalam buku ini. Mereka berlima memiliki sifat yang berbeda-beda (namun tetap satu jua). First impresion ketika baca novel ini adalah bagaimana penulis menggambarkan watak dan sifat tiap tokoh. 'Zafran sangat menyukai sastra serta puisi dan bla bla bla'. Suatu penggambaran tokoh yang 'mekso' dalam sebuah novel. Sama juga ketika berkenalan dengan seseorang dalam kehidupan nyata, tak perlu lah berkata 'Saya Zafran. Saya sangat menyukai sastra dan puisi'. Cukup perhatikan cara bicaranya, tingkah lakunya, maka kita akan tahu orang seperti apa Zafran.

    Cerita dari awal hingga pertengahan buku berjalan lambat. Bagian paling menarik dari buku ini adalah ketika mereka berlima memutuskan untuk tidak saling bertemu selama sekian bulan dan saat mereka akan bertemu lagi adalah ketika mereka akan diajak Genta mendaki Gunung Semeru. Cerita perjalanan mereka dari Jakarta, naik kereta, hingga mendaki gunung semeru dengan berbagai adegannya menarik untuk diikuti. Sayang sekali, ada satu bagian side story yang sedikit mengganggu, yaitu cerita romance antara Riani, Genta, dan Zafran. Menurut gw, cerita romance yang ditampilkan di buku ini adalah yang paling tidak masuk akal. Dari awal buku, penulis mengiring opini pembaca untuk menyimpulkan bahwa 'Genta menyukai Riani, dan begitupun sebaliknya'. Namun di akhir cerita bukan Genta orangnya, tapi Zafran. Sebagai seorang pembaca, gw paham bahwa penulis sengaja melakukan ini, menggiring opini pembaca untuk kemudian memberikan kejutan tak terduga di akhir cerita. Kejutan yang merusak cerita gw pikir. Dalam buku ini tak satupun kalimat yang menunjukkan ketertarikan Riani pada Zafran, begitupun sebaliknya. Yang ada adalah keterikatan Riani dan Genta. Lalu di akhir cerita, surprise, Zafran jadian dengan Riani. Gw terkejut. Sungguh-sungguh terkejut.

    Hal lain yang membuat gw terpaksa mengurangi nilai untuk buku adalah kutipan-kutipan yang selalu diulang-ulang. Seakan penulis mau memaksa pembaca untuk terus mengingat kutipan ini. Dan itu bikin muak. Tak perlu terus diulang, asal kutipan itu benar-benar mengena di hati pembaca, otomatis pembaca akan mengingatnya.

    Well, apapun itu, novel ini telah difilmkan, juga telah dicetak ulang sebanyak 16 kali. Itu artinya banyak yang suka. No problem, selera orang beda-beda. But for me, i have to say 'no'.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Man Who Loved Books Too Much

Kumpulan Cerpen Kompas 2012 : Laki-laki Pemanggul Goni