tag:blogger.com,1999:blog-74557700315346075392023-11-16T08:01:20.266-08:00bukalah jendela duniaramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-88808929265841562882015-06-15T21:05:00.001-07:002015-06-15T21:07:05.199-07:00Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/d1/Totto-chan.png/200px-Totto-chan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/d1/Totto-chan.png/200px-Totto-chan.png" width="189" /></a></div>
<br />
<br />
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 13.6000003814697px;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #252525; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px; text-align: start;">Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 13.6000003814697px;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;">Tetsuko Kuroyanagi</dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 13.6000003814697px;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13.6000003814697px;">Gramedia Pustaka Utama (2007)</span></dd><br />
<hr style="text-align: justify;" />
<dl style="text-align: justify;"><span class="Apple-tab-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Toto-Chan adalah buku yang sudah lama saya ingin baca, tapi terlupakan karena godaan buku lain. Dan akhirnya setelah sekian lama, ketika tak ada buku lain yang lebih menarik, ketika serial Diary si Bocah Tengil tak kunjung datang, ketika semua novel fantasi tampak membosankan, saya putuskan untuk beli dan baca buku ini.</span></dl>
<dl style="text-align: justify;"><span class="Apple-tab-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kaget adalah kesan pertama ketika saya menyelesaikan bab pertama buku ini. Gila, baru 2 lembar dan udah selesai bab pertamanya. Dan ketika baca bab kedua, kata gila terucap lagi. Dan ketika selesai di bab ketiga, saya menyadari bahwa bab yang pendek-pendek seperti ini justru membantu saya, yang jarang bisa duduk berjam-jam hanya untuk baca. Actually, ketika kita baca novel yang satu bab nya bisa puluhan halaman, kita dibuat dilema. Mau dikelarin, masih banyak banget. Mau ditunda, penasaran. So, bab yang pendek-pendek ini sangat membantu buat saya.</span></dl>
<dl style="text-align: justify;"><span class="Apple-tab-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Toto-chan, atau judul aslinya "Gadis Cilik di Jendela" adalah buku yang menceritakan seorang gadis kecil, Toto-chan, yang memiliki tingkah sedikit antrimainstream sehingga harus dikeluarkan di hari-hari pertamanya di sekolah. Guru-guru Toto-chan kelabakan dan tidak sanggup menghadapi tingkah Toto-chan yang aneh-aneh. Membanting meja, mencoret-coret meja, sampai berdiri di pinggir jendela kelas dan ngobrol dengan pemain musik jalanan (baca : pengamen) di saat jam pelajaran. Hampir setiap hari dia dihukum berdiri di lorong, dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah.</span></dl>
<dl style="text-align: justify;"><span class="Apple-tab-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Well, sejujurnya saya pribadi mengerti keadaan Toto-chan. Toto-chan membuat saya kembali melihat diri saya di masa lalu. Rasa ingin tahu anak-anak, kadang memang membuat orang dewasa jengkel. Untungnya Toto-chan memiliki keluarga yang sangat mengerti keadaan anaknya, dan akhirnya memindahkan anaknya ke sekolah lain yang bisa menerimanya. Bukan dengan memarahi anaknya, karena kenakalan yang diperbuatnya. Catat.</span></dl>
<dl style="text-align: justify;"><span class="Apple-tab-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Saya benar-benar tidak menduga, bahwa buku ini bakal sebegitu menariknya buat saya. Kalau Anda melihat, sesungguhnya tidak ada yang terlalu istimewa dari buku ini. Diksi yang digunakan bukan diksi-diksi dewa seperti pada novel-novel pada umumnya. Susunan kalimatnya standar bahkan sederhana, hingga hampir semua kalangan usia bisa menikmati buku ini. Ceritanya pun sederhana, menceritakan kehidupan Toto-chan yang sangat anak-anak, dengan keluarga yang sangat bijak, sekolah dan teman-teman yang menyenangkan, dan kepala sekolah yang brilian. Tapi di luar itu semua, saya menganggap buku ini punya dua kekuatan utama. Pertama, adalah cerita yang tulus. You know, ada pepatah bilang, 'Bicaralah dengan hati, maka hati pula yang akan mendengarnya'. Seperti itulah rasanya ketika saya membaca buku ini. Dan kekuatan yang kedua adalah pesan yang kuat. Ya, meskipun sederhana, tapi pesan yang disampaikan di buku ini sangat kuat. Bagaimana ibu Toto-chan mengajari bagaimana seharusnya menjadi seorang ibu yang alih-alih mengharuskan anaknya untuk berbuat ini itu, tapi membiarkan Toto-chan berkembang menjadi dirinya sendiri. Dan tentu saja, bagaimana seharusnya para pendidik bekerja, seperti yang dicontohkan Mr Kobayashi, kepala sekolah Tomoe, tempat Toto-chan belajar. Ya, para pendidik harus dan wajib membaca buku ini.</span></dl>
<dl style="text-align: justify;"><span class="Apple-tab-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; white-space: pre;"> </span><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sebenarnya, dari sepertiga pertama buku ini saya sudah bisa membaca bahwa tokoh utama buku ini bukan Toto-chan, seperti yang tertulis pada cover buku. Akan tetapi kepala sekolah lah, pemeran utamanya. Begitu banyak hal yang ditulis tentang kepala sekolah. Hingga akhirnya di bagian epilog, dugaan saya dibenarkan oleh penulis bahwa buku ini memang ingin menyampaikan bahwa 'Hai para pendidik, jadilah seperti Mr Kobayashi. Dialah contoh pendidik sejati. Mendidik dengan hati, bukan hanya dengan isi kepala Anda'.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-85819559395219690912015-05-19T21:09:00.002-07:002015-05-19T21:09:20.568-07:00Animal Farm<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://yogski.files.wordpress.com/2015/03/animal-farm1.jpg?w=623&h=1024" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://yogski.files.wordpress.com/2015/03/animal-farm1.jpg?w=623&h=1024" width="194" /></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span class="sectiontitle">Animal Farm</span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">George Orwell</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Gramedia Pustaka Utama</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sejujurnya
saya tertarik dengan buku ini karena bosen dengan bacaan novel yang
berat-berat. Saya tertarik dengan cover dan judul bukunya yang menurut
saya lucu dan terlihat 'ringan'. Plus di blurb nya ditulis bahwa ini
novel klasik. Weis, tambah menarik aja ini buku. So, dengan mantap
akhirnya saya beli buku ini.<br /><br /> Cerita bermula dari sebuah mimpi
seekor babi berjuluk si Major Tua yang hidup bersama hewan-hewan
lainnya di Peternakan Manor milik Pak Jones. Dalam mimpinya itu, si
Major Tua melihat bahwa hewan-hewan akan bisa hidup bebas tanpa dikekang
dan diperbudak oleh manusia seperti yang saat ini terjadi. Major Tua
menganggap bahwa kehidupan para hewan di peternakan saat ini tak ubahnya
seekor budak yang dipaksa terus bekerja untuk kepentingan manusia, dan
tidak diperhatikan hak-haknya seperti makan yang cukup, waktu istirahat,
dan sebagainya. Major Tua kemudian mengumpulkan seluruh hewan di
peternakan dan menceritakan mimpinya itu kepada seluruh hewan di
peternakan.<br /><br /> Tak lama setelah peristiwa itu, Major Tua
meninggal. Namun ternyata mimpinya tidak mati. Ada dua ekor babi lain
yang menganggap serius mimpi Major Tua, dialah Snowball dan Napoleon.
Meskipun memiliki mimpi yang sama, tapi kedua babi ini memiliki sifat
dan idealisme yang berbeda. Snowball adalah babi yang pandai dan penuh
ide tetapi tidak suka berdebat dan retorika, pejuang, loyal, dan tidak
kaku. Sementara Napoleon kebalikannya. Ia sebenarnya tak terlalu pandai,
tapi pintar beretorika. Ia juga seorang yang disiplin dan keras.
Dipimpin oleh kedua babi ini, seluruh hewan di peternakan akhirnya
mengadakan pemberontakan ke pemilik peternakan, Pak Jones. Dalam
pemberontakan itu, mereka berhasil mengusir Pak Jones dan merebut
peternakan, serta mengubah nama peternakan menjadi Animal Farm. Sesaat
setelah para hewan mendapatkan kebebasannya, mereka kemudian membuat
'Tujuh Hukum' dan menyebarkan ideologi binatangisme dengan slogannya,
'Kaki empat baik, kaki dua jahat' yang berarti semua makhluk berkaki
empat (termasuk burung, karena sayap dianggap kaki, bukan tangan) , dan
makhluk berkaki dua (atau yang punya tangan) adalah jahat.<br /><br />
Membayangkan bagaimana para hewan itu melakukan pemberontakan, kemudian
membuat hukum, dan menyebarkan paham binatangisme membuat saya
senyum-senyum sendiri. Saya membayangkan seekor babi berorasi, sementara
hewan-hewan lain duduk mendengarkan, dengan bahasa yang entahlah, tak
terbayangkan. Lucu dan menarik.<br /><br /> Animal Farm menjadi salah
satu peternakan yang maju. Namun nampaknya, Napoleon tidak mau ada
dualisme kepemimpinan. Oleh karenanya, dengan berbagai tipu muslihat ia
menyebarkan fitnah yang mengakibatkan Snowball terusir dari Animal Farm.
Pun setelah Snowball terusir, setiap ada kesalahan di peternakan, maka
Napoleon bersama babi-babi lainnya akan mengatakan bahwa 'semua ini
adalah ulah Snowball. Snowball diam-diam datang ke peternakan dan
merusak ini semua'. Hingga karena seringnya diulang, pada akhirnya semua
hewan di peternakan (yang sebagian besar bodoh dan dengan mudah
dibodohi oleh babi) percaya bahwa Snowball yang pada awalnya adalah
salah satu pahlawan dalam pemberontakan, menjadi sosok penghianat yang
harus dilenyapkan.<br /><br /> Sampai disini saya sudah mengubah persepsi
saya tentang buku ini. Ini bukan lagi buku yang lucu, buku ini mencoba
menyampaikan keadaan sebuah negara dengan segala intrik politik,
perebutan kekuasaan, pembodohan rakyat, perbudakan, dan keadaan
menyedihkan lain dengan cara yang 'lucu' dan mudah diterima. Dan benar
saja, setelah Napoleon menjadi penguasa tunggal, ia kemudian 'membodohi'
rakyatnya dengan mengubah Tujuh Hukum dasar di Animal Farm agar sesuai
dengan keinginannya. Apa itu? Penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan
pribadi dan golongan. Salah satu hukum dasar yang dilanggar adalah
'Binatang tidak boleh minum alkohol', menjadi 'Binatang tidak boleh
minum alkohol secara berlebihan'. Dan berhubung semua hewan tidak bisa
membaca, mereka terima-terima saja ketika juru bicara Napoleon (yang
juga seekor babi) menjelaskan bahwa ingatan mereka tentang tujuh hukum
dasar salah, dan nyatanya begitulah yang tertulis. Demi kepentingan para
babi yang suka minum alkohol. Puncaknya adalah ketika pada akhirnya
Tujuh Hukum dasar yang awalnya tertulis 'Semua hewan sama' menjadi
'Semua hewan sama, tetapi beberapa hewan lebih dari yang lain'. Hukum
ini tidak hanya mengubah dasar ideologi, tetapi sekaligus memberi kuasa
mutlak kepada para babi (penguasa) untuk bertindak semau mereka. Dan
sekarang coba lihat dunia nyata kita hari ini? Ada kemiripan? Atau hanya
kebetulan? <br /><br /> George Orwell menggambarkan keadaan manusia,
kita, sekarang dengan sebenar-benarnya, senyata-nyatanya. Tidak lebih,
tidak kurang. Bagaimana sebuah negara lahir dari sebuah mimpi akan
kebebasan, perjuangan bersama untuk mencapai kebebasan itu, pemberian
kekuasaan, dan kemudian kekuasaan membuat mereka lupa dan terlena. Hukum
dan kebijakan bukan lagi untuk rakyat, tapi untuk diri dan kelompoknya.
Sementara rakyat biasa yang bodoh dan mau dibodohi hanya bisa menerima
keadaan, mengenang keadaan mereka dulu, perjuangan mereka, dan keadaan
mereka hari ini. Dan ketika mereka menyadari bahwa tak ada yang berubah,
bahwa mereka masih sama menderitanya, masih sama-sama tidak bebas,
semuanya sudah terlambat. Mereka hanya bisa pasrah dan menunggu ada
pemberontakan berikutnya.<br /> <br /> Akhir buku ini tidak kalah
mencengangkan. Tidak hanya hukum yang sudah tidak berbekas, tapi bahkan
ideologi dasar juga diubah. Ideologi yang awalnya, 'kaki empat baik,
kaki dua jahat' diubah menjadi 'kaki empat baik, dan kaki dua lebih
baik'. Lalu apa itu artinya para babi (sebagai penguasa) tidak
merendahkan dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa kaki dua lebih baik,
padahal kita tahu babi berkaki empat. Ternyata tidak, karena di akhir
buku ini, Napoleon dan para babi lainnya muncul di peternakan dengan
berjalan dengan dua kaki dan dua kaki lainnya memegang cambuk. Mereka
secara diam-diam belajar menjadi 'manusia'. Tidak perlu dijelaskan
mengapa mereka ingin menjadi seperti manusia dan membawa cambuk, mereka
ingin menjajah saudara sebangsanya. Persis seperti yang terjadi di
negara kita saat ini, dan mungkin juga negara-negara lain di dunia. </span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-51791159756384949982015-05-11T21:50:00.000-07:002015-05-11T21:52:26.209-07:00And The Mountains Echoed (Dan Gunung-gunungpun Bergema)<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://gramediaonline.com/images/prod_images/202491617_large.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://gramediaonline.com/images/prod_images/202491617_large.jpg" /></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span class="sectiontitle">And The Mountains Echoed</span> (</span>9786029225938<span style="font-size: 85%;">)</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Khaled Hosseini</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Mizan Pustaka Utama</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Jangan berharap terlalu tinggi, agar tidak terlalu sakit apabila terjatuh. Itulah saran saya kepada kalian-kalian yang hendak membaca buku ini. Masalahnya, saya baru saja mengalami kejadian itu, berekspektasi terlalu tinggi, dan kemudian 'blak', jatoh, sakit.<br /><br /> Kutu mana yang tidak tahu The Kite Runner coba? Novel legendaris yang mendapat penghargaan dari mana-mana. It make you hope that the other books will be as great as it. Termasuk kata temen-temen saya yang sudah pada baca And The Mountaincs Echoed, hampir semuanya berkomentar positif. Lantas bagaimana caranya supaya saya tidak berkekspektasi tinggi? No other way.<br /><br /> Well, mungkin prolog saya terlalu menyudutkan buku ini. But yang perlu kalian tahu, ini hanya pendapat pribadi saya ya. So subyektif banget. Jadi, silahkan cari review lain kalau kalian ga setuju dengan pendapat saya, atau baca sendiri bukunya dan silahkan tentukan pilihan Anda.<br /><br /> Sejujurnya, beberapa bab di awal buku ini bener-bener bagus. Cerita yang disajikan Khaled sangat ngena di hati dan kalimat-kalimat yang digunakan juga pas. Yang saya maksud bagus disini adalah dari awal cerita, bagaimana ikatan sebuah keluarga, utamanya antara kakak (Abdullah) dan adik (Pari) harus dipisahkan oleh sang ayah (Saboor) yang sejatinya juga tak menginginkan itu, tapi keadaan memaksanya. Bagaimana tangis sang ayah dan Abdullah saat perpisahan terjadi, ketabahan mereka, luka batin mereka, semuanya diceritakan dengan begitu sempurna. It makes me think, it'll be great story.<br /> <br /> Cerita berkembang, alur berpindah fokus kepada hidup sang adik, Pari, setelah ditinggal ayah dan kakaknya. Sementara kesedihan sepasang ayah dan kakak tak pernah muncul lagi dalam buku ini. Cerita semakin berkembang dan kali ini panggung milik ayah tiri Pari, yang ternyata memiliki disorientasi seksual, menyukai pembantunya (Nabi), dan akhirnya meninggal dalam pelukan Nabi. Sepeninggal ayah tiri Pari, fokus cerita kembali berubah, kali ini kepada Nabi dan seorang dokter yang membantu korban perang di Afghanistan, Markos. Cerita tentang Pari menghilang, Abdullah apalagi.<br /><br /> Sampai disini, seingat saya cerita baru sampai di pertengahan buku. And see, sudah berapa kali fokus cerita berganti? Dan pertanyaan yang kemudian muncul di benak saya adalah, 'Dari semua cerita yang ditampilkan ini, mana cerita utamanya? Abdullah dan Pari? Pari dan keluarga barunya? Nabi dan ayah tiri Pari? Nabi dan Markos? Atau mana?'. Sampai disini, sudah cukup bagi saya untuk mengurangi satu bintang dari buku ini. Pertanyaan kedua adalah, 'Apa hubungan antara satu cerita dengan cerita lain?'. Awalnya saya berharap bahwa di akhir buku, semua cerita-cerita ini akan bermuara pada suatu peristiwa besar atau semacamnya. Tapi ternyata tidak. Semua cerita seakan berdiri sendiri-sendiri, sehingga kalaupun Anda terlalu sibuk dan tidak punya waktu untuk membaca, maka it's oke, itu tidak akan mempengaruhi terlalu banyak plot cerita yang sudah ada di bayangan Anda.<br /><br /> Nah, setelah melalui perjalanan panjang dengan side story yang beraneka ragam, di beberapa bab terakhir dari buku ini, sosok yang telah lama hilang muncul lagi. Dialah Pari dan Abdullah. Abdullah yang diawal buku diceritakan sebagai seorang anak berusia 10 tahun, di akhir buku sudah menjadi seorang ayah tua yang pikun. Lalu bagaimana cerita hidupnya selama berpuluh-puluh tahun ini? Bagaimana cara dia menghadapi kenangan pahit masa lalunya? Silahkan Anda berimajinasi sendiri, karena tak akan Anda temukan di buku ini. Saking randomnya buku ini, maka jika Anda adalah orang yang sibuk dan tidak punya banyak waktu untuk membaca, Anda cukup membaca bagian awal buku ini dan beberapa bab terakhir saja, maka Anda sudah akan mendapat satu cerita secara utuh. Bahkan menurut saya itu akan lebih baik daripada Anda membaca buku ini secara keseluruhan. Well, kalau secara umum saya memberi nilai 60 untuk buku ini, maka apabila semua side story dari buku ini dibuang dan hanya menyisakan beberapa puluh halaman dari awal dan akhir buku, mungkin saya bisa memberikan nilai 70 bahkan 80.<br /><br /> Anyway, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya. Bagian awal dari buku ini, cerita perpisahan Abdullah dan Pari sangat bagus. Dan kemudian cerita pertemuan mereka kembali tak kalah memukau. Saya berpikir, bagaimana jika buku ini hanya berfokus pada mereka saja? Saya rasa hasilnya akan lebih bagus daripada harus menampilkan side story dengan tokoh-tokoh baru yang toh pada akhirnya tak memiliki peran apapun dalam buku ini. But, seperti yang saya bilang di awal. Ini adalah pendapat pribadi saya. You can choose other review if you do not agree with me.<br /></span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-7869642111836049962015-05-08T00:32:00.004-07:002015-05-08T00:32:38.950-07:005cm<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXsYLSPDBcQRWM5gTecoJ0jpIzRTBmUQ1I4BegZuZ0LYWKOoTUqiUqaxSTNNol9fjxUFDwWXAktOd9bbjwEalP2X9tG3icRVt_e4isphvwq7YcSwWy2rbq4KhnlQetCj5YiU5zef1DXUQx/s1600/5+cm.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5625674514407655042" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXsYLSPDBcQRWM5gTecoJ0jpIzRTBmUQ1I4BegZuZ0LYWKOoTUqiUqaxSTNNol9fjxUFDwWXAktOd9bbjwEalP2X9tG3icRVt_e4isphvwq7YcSwWy2rbq4KhnlQetCj5YiU5zef1DXUQx/s200/5+cm.jpg" style="height: 200px; width: 200px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIQ_ovC_JYyXDWJy1niZrWJogwQeesq_WJaG8sp6vfhQOYh8i3cvfSUR5rtZaD-50agL2Gy5EzjA1OmUnmbcONyJNY5pko4RaUa0VIv7dx0fgz0ZS5GR6dOvZ2COkTHqZth18W8XI33w99/s1600/the+devil+and+miss+prim+baru.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">5cm (</span><span style="font-size: 85%;">978-979-790251762</span><span style="font-size: 85%;">)</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Donny Dirgantoro</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Grasindo (2005)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Bagi penggemar buku dan film '5cm', mohon maaf sebelumnya karena saya harus menyebut bahwa buku ini dibawah ekspektasi gw. Gw ga berani ngasih rate lebih dari 7 (dari 10) untuk buku ini. Mohon maaf.<br /><br /> Kalau boleh jujur, ide cerita buku ini mainstream banget, yaitu tentang persahabatan lima orang remaja. Tapi berhubung buku ini karya penulis Indonesia, kemainstreaman itu bisa diterima mengingat tema-tema itulah yang laris di pasar Indonesia, selain cinta dan perjalanan hidup. Yang bikin gw heran adalah ketika gw beli buku ini, buku ini sudah memasuki cetakan yang ke-16. Sebuah pencapaian yang cukup luar biasa mengingat tak banyak buku karya penulis lokal yang bisa selaku ini.<br /><br /> Adalah Arial, Zafran, Riani, Genta, dan Ian tokoh utama dalam buku ini. Mereka berlima memiliki sifat yang berbeda-beda (namun tetap satu jua). First impresion ketika baca novel ini adalah bagaimana penulis menggambarkan watak dan sifat tiap tokoh. 'Zafran sangat menyukai sastra serta puisi dan bla bla bla'. Suatu penggambaran tokoh yang 'mekso' dalam sebuah novel. Sama juga ketika berkenalan dengan seseorang dalam kehidupan nyata, tak perlu lah berkata 'Saya Zafran. Saya sangat menyukai sastra dan puisi'. Cukup perhatikan cara bicaranya, tingkah lakunya, maka kita akan tahu orang seperti apa Zafran.<br /><br /> Cerita dari awal hingga pertengahan buku berjalan lambat. Bagian paling menarik dari buku ini adalah ketika mereka berlima memutuskan untuk tidak saling bertemu selama sekian bulan dan saat mereka akan bertemu lagi adalah ketika mereka akan diajak Genta mendaki Gunung Semeru. Cerita perjalanan mereka dari Jakarta, naik kereta, hingga mendaki gunung semeru dengan berbagai adegannya menarik untuk diikuti. Sayang sekali, ada satu bagian side story yang sedikit mengganggu, yaitu cerita romance antara Riani, Genta, dan Zafran. Menurut gw, cerita romance yang ditampilkan di buku ini adalah yang paling tidak masuk akal. Dari awal buku, penulis mengiring opini pembaca untuk menyimpulkan bahwa 'Genta menyukai Riani, dan begitupun sebaliknya'. Namun di akhir cerita bukan Genta orangnya, tapi Zafran. Sebagai seorang pembaca, gw paham bahwa penulis sengaja melakukan ini, menggiring opini pembaca untuk kemudian memberikan kejutan tak terduga di akhir cerita. Kejutan yang merusak cerita gw pikir. Dalam buku ini tak satupun kalimat yang menunjukkan ketertarikan Riani pada Zafran, begitupun sebaliknya. Yang ada adalah keterikatan Riani dan Genta. Lalu di akhir cerita, surprise, Zafran jadian dengan Riani. Gw terkejut. Sungguh-sungguh terkejut.<br /><br /> Hal lain yang membuat gw terpaksa mengurangi nilai untuk buku adalah kutipan-kutipan yang selalu diulang-ulang. Seakan penulis mau memaksa pembaca untuk terus mengingat kutipan ini. Dan itu bikin muak. Tak perlu terus diulang, asal kutipan itu benar-benar mengena di hati pembaca, otomatis pembaca akan mengingatnya.<br /><br /> Well, apapun itu, novel ini telah difilmkan, juga telah dicetak ulang sebanyak 16 kali. Itu artinya banyak yang suka. No problem, selera orang beda-beda. But for me, i have to say 'no'. </span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-76530235047389216692015-05-07T23:52:00.001-07:002015-05-07T23:52:09.610-07:00The Fifth Mountain <dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLF-KSw5o8hnWiuF0zqinBwcqMNl27mzrvlBkWI8cQjjYUsCMvEhkNazTNix9pmeyX_pPQC4_cciybqQ8Nar9gv7JDAPWhhb9h5BcyVhearZ62MdAda93uw9a6Qvhut2wR7FkV4pKE2xTR/s1600/the+fifth+mountain.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628321380241682114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLF-KSw5o8hnWiuF0zqinBwcqMNl27mzrvlBkWI8cQjjYUsCMvEhkNazTNix9pmeyX_pPQC4_cciybqQ8Nar9gv7JDAPWhhb9h5BcyVhearZ62MdAda93uw9a6Qvhut2wR7FkV4pKE2xTR/s200/the+fifth+mountain.jpg" style="height: 200px; width: 136px;" /></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">The Fifth Mountain (</span><span style="font-size: 85%;">9789792214208</span><span style="font-size: 85%;">)</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Paulho Coelo</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Gramedia Pustaka Utama (2005)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> The Fifth Mountain adalah sebuah novel yang diangkat dari kisah Nabi Elia (atau Nabi Ilyas atau dalam agama Islam). Bedanya, kisah dalam novel ini tidak condong kepada agama tertentu, namun lebih kepada moral dan pelajaran yang bisa diterima oleh semua kalangan. The Fifth Mountain mengangkat kisah lain yang mungkin tak pernah tertulis dalam kitab-kitab atau dituturkan oleh para tokoh agama. Dan oleh karenanya, gw pun ragu apakah kisah ini bisa dipercaya atau hanya merupakan cerita fiksi biasa. Entahlah.<br /><br /> Elia, terusir dari negaranya. Sang Raja menginginkan penangkapan dan pembunuhan terhadap semua orang yang dicurigai sebagai Nabi. Tak terkecuali Elia. Beberapa kali nyawanya berada di ujung kematian dan sebanyak itu pula Tuhan menyelamatkannya. Hingga pada akhirnya ia harus melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa dan ajarannya. Dalam novel ini, Coelo menggambarkan Elia sebagai seorang nabi yang sekaligus juga manusia biasa. Coelo tak ragu menuliskan rasa takut dan khawatir Elia ketika nyawanya terancam. Coelo mencoba menunjukkan kepada pembaca bahwa walau bagaimanapun juga, nabi tetaplah seorang manusia yang juga memiliki rasa takut dan cemas.<br /><br /> Di tengah pelariannya, Elia sampai ke sebuah desa. Namun begitu penduduk desa yang dilanda krisis kepercayaan kepada orang asing menaruh curiga kepadanya. Elia dianggap sebagai mata-mata musuh. Kecurigaan dan kebencian penduduk desa kepadanya semakin bertambah ketika anak dari janda yang menampungnya jatuh sakit dan meninggal. Di titik ini, Elia merasa Tuhan tidak adil kepada keluarga ini. Keluarga inilah satu-satunya yang percaya kepada Elia, tapi akhirnya malah harus menerima bencana ini. Namun tak ada yang bisa dilakukan Elia, ia tak bisa menghidupkan orang yang sudah mati, sehingga satu-satunya cara adalah berdoa dan memohon keadilan dari Tuhan. Dan agar permohonannya dikabulkan, Elia harus percaya kepada Tuhan.<br /><br /> Elia mengajarkan kepada kita bahwa satu-satunya hal yang bisa dilakukan manusia dalam ketidakberdayaannya adalah dengan kembali kepada Tuhan, berdoa dan memohon. Dan untuk bisa memohon kepada Tuhan, kita harus percaya. Bagaimana mungkin orang yang tidak percaya kepada Tuhan, memohon pertolongan kepada Tuhan? Dan ketika kita percaya kepada Tuhan, itu artinya kita harus percaya terhadap semua keputusan-Nya, termasuk keputusan yang mungkin kita anggap buruk untuk kita, merugikan kita. Dan pada akhirnya kepercayaan itu akan mengantarkan kita pada rasa menerima, pasrah, dan juga syukur. Super.<br /><br /> Nampaknya ujian Tuhan untuk Elia masih belum berakhir. Desa diserang. Dan seperti sebelumnya, penduduk desa menganggap Elia lah penyebabnya. Elia lah sumber bencana ini. Desa hancur. Tak ada yang tersisa kecuali orang tua, anak-anak, dan wanita. Elia pesimis. Tak ada yang bisa dilakukannya. Ia, bersama dengan salah satu anak di desa itu memutuskan untuk pergi meninggalkan desa. Atau bisa dikatakan Elia meninggalkan pengikutnya. Tapi apakah memang demikian pada akhirnya? Satu yang perlu kembali diingat, nabi tetaplah seorang manusia sehingga perasaan pesimis, takut, cemas itu wajar adanya. Akan tetapi, tentu Tuhan tidak akan memilih Elia sebagai nabi apabila ia sama dengan manusia biasa. Dan dalam buku ini, Elia membuktikan bahwa ia memang layak dipilih Tuhan sebagai nabi.<br /><br /> Secara pribadi, gw menganggap The Fifth Mountain, meskipun tak sebagus The Devil and Miss Prym atau bahkan The Alchemist, namun tetap menarik untuk dibaca.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-38236269001117734462015-05-07T23:14:00.006-07:002015-06-16T00:15:53.791-07:00The Devil and Miss Prym<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIQ_ovC_JYyXDWJy1niZrWJogwQeesq_WJaG8sp6vfhQOYh8i3cvfSUR5rtZaD-50agL2Gy5EzjA1OmUnmbcONyJNY5pko4RaUa0VIv7dx0fgz0ZS5GR6dOvZ2COkTHqZth18W8XI33w99/s1600/the+devil+and+miss+prim+baru.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628316546320716290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIQ_ovC_JYyXDWJy1niZrWJogwQeesq_WJaG8sp6vfhQOYh8i3cvfSUR5rtZaD-50agL2Gy5EzjA1OmUnmbcONyJNY5pko4RaUa0VIv7dx0fgz0ZS5GR6dOvZ2COkTHqZth18W8XI33w99/s200/the+devil+and+miss+prim+baru.jpg" style="height: 200px; width: 136px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYRIzm-e2JrIqgnsnh-yuIivyY1uyyggbjp6Oi_buCrAZy_tYmv3V0siqRuwnKD7VlBCdmZN6jWBh8tMlN0GNPJtKJnc0GTCgEaGC3fjUNN73iejfmM8lNmk843g_7BrqpsXP2BQhwlkxS/s1600/the+devil+and+miss+prim+lama.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5628316605945162258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYRIzm-e2JrIqgnsnh-yuIivyY1uyyggbjp6Oi_buCrAZy_tYmv3V0siqRuwnKD7VlBCdmZN6jWBh8tMlN0GNPJtKJnc0GTCgEaGC3fjUNN73iejfmM8lNmk843g_7BrqpsXP2BQhwlkxS/s200/the+devil+and+miss+prim+lama.jpg" style="height: 200px; width: 200px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9a04jzJULrc-1tH9t2QDRSsu3E_bzWxE9-AxmYK_-qQkM7-5wI7gSEdLSMwFVjLv-Q_Xeceie9_boV-_mDlpulA4trD3qsnjJeW9UECbKEjgozKaiPdoXGRRM289A1SYXgTEoe9h5I45Z/s1600/the+alchemist.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">The Devil and Miss Prym (</span><span style="font-size: 85%;">9789792268348</span><span style="font-size: 85%;"></span><span style="font-size: 85%;">)</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Paulho Coelo</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Gramedia Pustaka Utama (2005)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Right after jatuh cinta dengan The Alchemistnya Paulho Coelo, gw langsung cari-cari buku Coelo yang lainnya. Kebetulan saat itu buku yang gw temukan adalah The Devil and Miss Prym. Dan novel inipun tak kalah bagusnya dengan The Alchemist.<br /><br /> Adalah Chantal, gadis muda dari desa yang sama sekali tak terkenal, Viscos, yang menjadi tokoh utama dalam novel ini. Seperti The Alchemist, inti cerita yang diangkat Coelo dalam novel ini pun sederhana, namun menjadi sangat tidak sempurna ketika diceritakan oleh Coelo. Viscos, desa kecil yang biasa-biasa saja, yang ditinggal pergi oleh para pemudanya dan hanya meninggalkan para orang tua (kecuali Chantal), kedatangan seorang tamu. Namun tamu ini bukan tamu biasa, ia punya misi datang ke desa kecil ini. Misinya sederhana, dia ingin membuktikan 'pada dasarnya, apakah manusia itu baik atau jahat?'. Menurut sang tamu pada dasarnya manusia itu jahat dan tidak bisa dipercaya, tapi Chantal tidak setuju. Chantal beranggapan bahwa manusia itu baik. Sang tamu kemudian mengadakan tes kepada Chantal dan seluruh penduduk desa untuk membuktikan keyakinan siapa yang lebih benar. Tesnya sederhana, sang tamu akan memberikan beberapa batang emas yang nilainya bisa mengubah kehidupan seluruh penduduk desa. Syaratnya hanya satu yaitu mereka harus membunuh salah satu penduduk desa, tak pedulil kecil atau tua, yang sehat atau sakit-sakitan dalam waktu satu minggu. Khusus untuk Chantal, sang tamu memberikannya keistimewaan, apabila ia bisa menghentikan penduduk desa dari membunuh salah satu penduduk (dan itu bukti bahwa manusia itu baik) maka ia akan mendapatkan seluruh batang emas yang ditawarkan kepada penduduk.<br /><br /> Pada awalnya, penduduk desa tak ada yang menghiraukan tantangan sang tamu. Tapi menjelang akhir waktu tantangan, satu penduduk berkata bahwa 'ini kesempatan emas yang tak akan terjadi dua kali', penduduk lain setuju, bahkan tokoh agama di desa itupun menyetujuinya, bahwa tak apa merelakan satu penduduk desa demi menyelamatkan penduduk desa lainnya. Adalah seorang nenek tua yang suaminya telah lama meninggal yang akan dipilih untuk dieksekusi. Chantal, yang entah karena dia memang benar-benar baik atau karena ingin mendapatkan semua batang emas sendirian mati-matian mencegah rencana penduduk desa untuk membunuh si nenek malang.<br /><br /> Melalui novel ini, Coelo benar-benar mengajak kita untuk berpikir ulang, 'Apakah sebenarnya manusia itu baik atau jahat?'. Dan hanya kita sendirilah yang bisa menjawabnya. Apakah membunuh salah seorang dari penduduk demi menyelamatkan seluruh penduduk adalah sebuah kebaikan atau kejahatan? Coelo tidak menjabarkan jawabannya. Coelo ingin pembaca menyimpulkannya sendiri. Chantal, apakah dia orang yang benar-benar meyakini bahwa manusia itu pada dasarnya baik? Coelo juga membiaskannya, karena Coelo tak pernah memberi tahu kita apakah sikap Chantal itu karena dorongan hatinya sendiri atau batangan emas.<br /><br /> Well, The Devil and Miss Prym adalah salah satu novel terbaik Paulho Coelo, dan (mungkin, ini agak berlebihan) salah satu terbaik yang pernah gw baca. </span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-17532584811195827072015-05-07T21:38:00.005-07:002015-05-07T21:38:58.456-07:00The Alchemist (Sang Alkemis)<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9a04jzJULrc-1tH9t2QDRSsu3E_bzWxE9-AxmYK_-qQkM7-5wI7gSEdLSMwFVjLv-Q_Xeceie9_boV-_mDlpulA4trD3qsnjJeW9UECbKEjgozKaiPdoXGRRM289A1SYXgTEoe9h5I45Z/s1600/the+alchemist.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5625313201061585858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9a04jzJULrc-1tH9t2QDRSsu3E_bzWxE9-AxmYK_-qQkM7-5wI7gSEdLSMwFVjLv-Q_Xeceie9_boV-_mDlpulA4trD3qsnjJeW9UECbKEjgozKaiPdoXGRRM289A1SYXgTEoe9h5I45Z/s200/the+alchemist.jpg" style="height: 200px; width: 136px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCVU9FLHBLczdsa6XDFgKCK0YTpFU7Ko6F4JHuMMXAJpNguTdxwfxxMrrssKQTGcknJ3uh3HlsEe7k9N7iyD2dJ36nqsLmr752LyYMq2VSn5mE5sFsh9lAGEOxNurGCZ19CZpoUKNX5bp1/s1600/The+Vanished+Man.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">The Alchemist (</span><span style="font-size: 85%;">978-979-22-1664-6</span><span style="font-size: 85%;">)</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Paulho Coelo</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Gramedia Pustaka Utama (2005)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> The Alchemist by Paulho Coelo adalah salah satu novel terbaik buat gw. Namun bukan berarti novel terbaik yang pernah gw baca ya. Jujur saja banyak novel lain yang lebih bagus dari Alchemist, tapi antara gw dan Alchemist punya semacam chemistry yang tidak bisa dijelaskan.<br /><br /> Pertama kali ketemu dan baca Alchemist adalah saat gw masih di bangku SMA, hasil pinjaman dari perpustakaan daerah Jawa Tengah. Dan yup, tepat saat itulah gw jatuh cinta dengan Alchemist, dan lalu ngefans sama penulisnya, Paulho Coelo.<br /><br /> Cerita sang Alchemist dimulai dari mimpi si penggembala domba, Santiago tentang piramida-piramida yang ada di Mesir. Merasa penasaran dengan mimpinya itu, Santiago kemudian pergi ke peramal yang bisa menterjemahkan mimpinya. Dan tepat setelah itulah perjalanan ini dimulai. Si peramal menyuruh Santiago untuk benar-benar pergi berkunjung ke piramida-piramida itu. Dan benar saja, Santiago memutuskan untuk 'mengejar mimpinya' itu.<br /><br /> Perjalanan ke Mesir benar-benar tak mudah. Ragu atas keputusannya dan ingin kembali saja, kehilangan domba-domba dan hartanya, tertipu oleh pencuri-pencuri di Mesir, hingga akhirnya ia hanya punya dirinya sendiri. Perjalanan panjang Santiago ternyata tak hanya membuat ia tak punya apa-apa lagi, tapi juga kemampuan yang didapatkannya tanpa ia sadari akibat bertemu dengan banyak orang. Santiago mampu mengerti percakapan semua orang walaupun ia sendiri tak mengerti bagaimana menggunakan bahasa mereka. Kemampuan ini ia sebut bahasa universal.<br /><br /> Perjalanan panjangnya membuahkan hasil dan akhirnya ia bertemu dengan orang yang dicarinya, sang alchemist, orang yang mampu mengubah segala macam benda menjadi emas. Namun nampaknya itu tak lebih berharga daripada pengalaman yang didapatkannya dari sang alchemist. Melalui sang alchemist, Santiago akhirnya bisa berbicara dengan gurun, angin, matahari, bahkan Tuhan.<br /><br /> Menarik bukan? Buat saya menarik, meskipun sebenarnya cerita yang ditampilkan Paulho Coelo agak abstrak dan tidak logis. But who cares, ketika Coelo berhasil membawa pembaca ke dalam dunia yang tidak logis itu, i think it's more than enough. Ikut berbicara dengan gurun dan menyampaikan pesan lewat angin, ah, so great.<br /><br /> Satu kelebihan lagi dari novel ini adalah banyaknya kalimat-kalimat ajib yang bisa menambah referensi quote kita. Satu yang paling saya ingat adalah 'Ketika kau benar-benar menginginkan sesuatu, maka seluruh dunia akan bahu-membahu mewujudkannya'. Super.<br /><br /> Minusnya? None. Hehe. Saya sudah membaca buku ini lebih dari lima kali dan tetap masih suka. No complain lah.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-84631309851759929152015-05-07T01:10:00.001-07:002015-05-07T01:10:22.964-07:00Kisah-kisah Tengah Malam<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiajYdT7kOVzwwx6p2HjtLFF4PL_6EA5bTkJOjzZDf8xebygCtPaBQbGvGS8o7V9ryjKhuRgoDtF1S6v6uodhqtt2xICuu_dqECu-am7Hrr78fUyEiooddQckgoijrwlPvzXS4WCkCp4c4/s1600/kisah2+tengah+malam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiajYdT7kOVzwwx6p2HjtLFF4PL_6EA5bTkJOjzZDf8xebygCtPaBQbGvGS8o7V9ryjKhuRgoDtF1S6v6uodhqtt2xICuu_dqECu-am7Hrr78fUyEiooddQckgoijrwlPvzXS4WCkCp4c4/s1600/kisah2+tengah+malam.jpg" height="320" width="217" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCVU9FLHBLczdsa6XDFgKCK0YTpFU7Ko6F4JHuMMXAJpNguTdxwfxxMrrssKQTGcknJ3uh3HlsEe7k9N7iyD2dJ36nqsLmr752LyYMq2VSn5mE5sFsh9lAGEOxNurGCZ19CZpoUKNX5bp1/s1600/The+Vanished+Man.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><br /></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Kisah-kisah Tengah Malam</span><span style="font-size: 85%;"></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Edgar Allan Poe</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Gramedia Pustaka Utama</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kucing Hitam dan Gema Jantung yang Tersiksa adalah dua cerpen yang benar-benar saya kagumi. Dan dua cerpen ini ada di dalam buku Kisah-kisah Tengah Malam karya Edgar Allan Poe, bersama dengan 11 cerpen lainnya.<br /><br /> Saya pribadi punya pengalaman menarik dengan buku ini. Pada awal diterbitkannya buku ini, saya langsung membeli buku ini. Berapa lama kemudian, buku ini dipinjam oleh salah satu teman saya, dan kemudian tak pernah kembali (saya langsung ingat kalimat yang diucapkan Gusdur : orang yang meminjam buku adalah orang bodoh, dan orang yang mau meminjamkan bukunya lebih bodoh lagi). Sejauh ini, sudah tak terhitung berapa banyak buku yang saya pinjamkan, dan akhirnya tak pernah kembali. Jika demikian, biasanya saya langsung membeli buku yang sama dan kembali menyimpannya di rak. Namun buku ini berbeda, ketika saya sadar bahwa buku ini tak akan kembali, saya langsung bergegas mencarinya ke toko buku baik toko buku beneran ataupun yang online. Dan naasnya tak satupun yang menyisakan stoknya. Dalam setahun itu, setiap ke toko buku maka saya akan langsung ke mesin pencarian dan mencari buku ini. Tapi tak pernah berhasil, hingga akhirnya saya menyerah. Sampai empat tahun kemudian, di acara Book War, Festival Pembaca Indonesia 2015 ada orang yang mau menukar buku ini, 'Kisah-kisah Tengah Malam'. Katanya, 'Saya ga suka dengan cerita-ceritanya'. Saat itu dalam hati saya berkata, 'Sinting ni orang'. Tanpa basa-basi, kemudian saya menawarkan buku saya untuk ditukar. Tidak tanggung-tanggung, saya menukar 3 buku saya dengan 1 buku ini. Dan taraa, sekarang buku ini telah kembali ke pangkuanku. Haha.<br /><br /> Cerita lain tentang buku ini adalah ketika saya mulai menulis. Biasanya, ketika akan menulis cerita (cerpen biasanya), saya akan membaca cerpen lain dan kemudian baru menulis cerita saya sendiri. Tujuannya agar saya bisa menulis cerita dengan style yang ada dalam cerita yang saya baca sebelumnya. Trik ini selalu berhasil saya gunakan, dan salah satunya pernah menang di event menulis yang diadakan Gradien. Trik yang sama akan saya gunakan ketika suatu saat saya ingin menulis cerita horor. Otomatis, karya Allan Poe akan menjadi referensi saya. Saya membaca cerpen-cerpen di buku ini dan kemudian menulis. Hasilnya? Sangat mengecewakan. Saya sama sekali tidak bisa menulis gaya Allan Poe untuk diterapkan di tulisan saya. Cerita saya mati, tak bisa bergerak sama sekali. Sangat berbeda dengan karya Allan Poe yang selalu sukses membuat saya 'ngeri'.<br /><br /> Well, dari 13 cerpen yang ada di buku ini, memang tak banyak yang bisa saya rekomendasikan. Mungkin hanya Kucing Hitam dan Gema Jantung yang Tersiksa yang sangat saya sarankan. Dan mungkin juga Kotak Persegi Panjang, karena latar cerita ada di Indonesia, tepatnya di Laut Jawa. Tapi apapun, Allan Poe adalah sedikit dari banyak penulis yang mampu membuat cerita sederhana menjadi tidak sederhana dan mampu menggerakkan tokoh-tokohnya dengan begitu apik.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-72894156140133264872015-05-07T00:40:00.000-07:002015-05-07T00:40:03.182-07:00The Vanished Man<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCVU9FLHBLczdsa6XDFgKCK0YTpFU7Ko6F4JHuMMXAJpNguTdxwfxxMrrssKQTGcknJ3uh3HlsEe7k9N7iyD2dJ36nqsLmr752LyYMq2VSn5mE5sFsh9lAGEOxNurGCZ19CZpoUKNX5bp1/s1600/The+Vanished+Man.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5636431299803434082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCVU9FLHBLczdsa6XDFgKCK0YTpFU7Ko6F4JHuMMXAJpNguTdxwfxxMrrssKQTGcknJ3uh3HlsEe7k9N7iyD2dJ36nqsLmr752LyYMq2VSn5mE5sFsh9lAGEOxNurGCZ19CZpoUKNX5bp1/s200/The+Vanished+Man.jpg" style="height: 200px; width: 138px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFhqfGK4v1i4vpgYA0-Lu7Ki6KgMtwORMG8aEVKHMCF7X1CEMd97BS30Nz4t0rkX6q18e32D49VHDVIrXz_hCCgRQiFCSNmiJba2Tj0K_33NB8r0MoWU4_P6vqDEs5P6qcW8t0TStIzYuE/s1600/Love+N+Live+Chocolatos.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">The Vanished Man (</span><span style="font-size: 85%;">978-979-22-5926-1)</span><span style="font-size: 85%;"></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Jeffery Deaver
</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Gramedia Pustaka Utama(2010, versi aslinya 2003)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Satu lagi karya dari Jeffery Deaver, The Vanished Man. Bagi yang sudah membaca The Blue Nowhere, buku ini mungkin akan mengingatkan Anda pada The Blue Nowhere karena alur ceritanya yang hampir sama yaitu pembunuhan berencana dan berantai. Dan bagi yang sudah membaca The Bone Collector, The Empty Chair, atau The Stone Monkey, maka Anda sudah akan mengenal tokoh utama dalam buku ini, yaitu Lincoln Rhyme, karena The Vanished Man adalah satu dari sekian banyak seri Lincoln Rhyme.<br /><br /> Berbeda dengan The Blue Nowhere yang dilatarbelakangi dunia komputer dan sains, The Vanished Man dilatarbelakangi dunia sulap, utamanya illusionis. Hebatnya, Deaver seakan benar-benar tahu dan paham betul dunia sulap. Hal ini ditunjukkan dengan penyebutan istilah-istilah detail yang digunakan di dunia sulap, dan juga mengungkap beberapa trik sulap yang digunakan oleh sang pembunuh untuk menghabisi korbannya. Saya rasa hal inilah yang patut ditiru oleh penulis-penulis pemula, bahwa ide cerita memang penting, tapi membuat cerita itu berjalan senatural mungkin juga tidak kalah penting. Dan untuk membuat cerita senatural mungkin, kita harus benar-benar paham dunia yang akan kita tulis, dan untuk itu dibutuhkan riset. Ya, riset. Hal yang tidak banyak dilakukan oleh penulis-penulis Indonesia dan membuat dunia kepenulisan di Indonesia jalan di tempat. Coba tengok karya-karya penulis Indonesia, hampir semuanya bercerita tentang : cinta, kemiskinan, cinta lagi, kisah sehari-hari, dan cinta lagi. Tak satupun buku yang ditulis dengan riset. Dan itu yang membuat buku-buku di Indonesia, maaf, kurang berkualitas. Bandingkan dengan karya-karya Deaver, Dan Brown, Daniel Keyes, dan penulis top lainnya yang menulis bukunya dengan 'tidak asal menulis' atau 'yang penting laku'. Tapi bener-bener dilandasi oleh latar belakang yang kuat (Tsah, berat ya curcolnya. Hihi).<br /><br /> Kembali ke The Vanished Man. Seperti karya-karya Deaver yang lainnya, buku ini juga penuh dengan twist-twist yang tak terduga. Ketika kita berpikir bahwa 'selesai ni ceritanya', maka di halaman berikutnya Anda akan menemukan bahwa ceritanya masih jauh dari selesai. Seperti itu terus hingga halaman terakhir. Twist-twist inilah yang akan membuat Anda tidak rela melewatkan bahkan satu kalimatpun dalam buku ini.<br /><br /> Apa yang saya tulis disini kok sepertinya terkesan lebay dan terlalu memuji buku ini dan Jeffery Deaver ya. Saya akui, memang demikian. Karena pada dasarnya saya memang penikmat karya-karya Deaver dan salah satu fans dari beliau. Dan seperti fans-fans pada umumnya, saya telah dibutakan oleh Deaver hingga tak mampu menemukan celah-celah untuk mengkritisinya. Bagi saya, karya Deaver memang selalu sempurna. Hehe.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-40982226745041083212015-05-07T00:09:00.002-07:002015-05-07T00:09:21.615-07:00Love and Life Chocolatos: Ayah, Mengapa Aku Berbeda<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFhqfGK4v1i4vpgYA0-Lu7Ki6KgMtwORMG8aEVKHMCF7X1CEMd97BS30Nz4t0rkX6q18e32D49VHDVIrXz_hCCgRQiFCSNmiJba2Tj0K_33NB8r0MoWU4_P6vqDEs5P6qcW8t0TStIzYuE/s1600/Love+N+Live+Chocolatos.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5641998600107061858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFhqfGK4v1i4vpgYA0-Lu7Ki6KgMtwORMG8aEVKHMCF7X1CEMd97BS30Nz4t0rkX6q18e32D49VHDVIrXz_hCCgRQiFCSNmiJba2Tj0K_33NB8r0MoWU4_P6vqDEs5P6qcW8t0TStIzYuE/s200/Love+N+Live+Chocolatos.jpg" style="height: 200px; width: 200px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaTRluPzvFB7U-bx-k_vOOHH2JD7VsKarvF3HEqUon8FrUw3kqFZR38i-7ESMn49t0uqgc8WL3p3sjC1JPI1GKZraCD0MEGmlLohzbVx54r_IaBhn6WreUrTyaQuAHFPWc209krZPZBmq/s1600/the+man+who+love+books+to+much.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Love and Life Chocolatos (</span><span style="font-size: 85%;">978-979-18346-6-7)</span><span style="font-size: 85%;"></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Agnes Danovar
</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Inandra/Intobook Publisher (2011)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Ada dua hal yang membuat saya tertarik membeli buku ini. Satu karena saya suka cerpen, dan buku ini adalah kumpulan cerpen. Dan kedua karena salah satu judul cerpen dalam buku ini adalah 'Surat Kecil untuk Tuhan'. Ada yang pernah dengar judul cerpen itu? Tidak mengejutkan sih karena cerpen tersebut telah diangkat ke layar lebar dengan judul film yang sama, 'Surat Kecil untuk Tuhan'. Sangat menggiurkan, karena kita tahu tak banyak cerpen yang berhasil diangkat ke layar lebar. Barangkali satu cerpen yang sukses di layar lebar adalah (bahkan ada sinetronnya) adalah 'Emak Ingin Naik Haji' karya Asma Nadia. Dan melihat kesuksesan film 'Surat Kecil untuk Tuhan', saya pun beranggapan bahwa seharusnya cerpennya pun tak kalah bagusnya.<br /><br /> Saya buka bukunya dan saya baca halaman 1 dan kemudian halaman 2, lalu saya tutup lagi bukunya. Saya buka lagi secara acak kemudian saya baca dan tak lama saya tutup lagi. 'What the Hell', kata saya. Mohon maaf sebelumnya, tapi bagi saya isi buku ini sangat mengecewakan dan jauh dari ekspektasi saya tentang cepen yang bagus. Selanjutnya, saya tak pernah membuka buku ini lagi dan ketika ada kesempatan untuk menukar buku dengan sesama pecinta buku, kesempatan itu tidak saya sia-siakan.<br /><br /> Dua hal yang membuat saya memberi penilaian buruk tentang buku ini adalah : satu, cerita yang terkesan lebay dan dibuat-buat. Bagaimana sang tokoh utama yang dianggap 'berbeda' karena tuli harus mengalami penyiksaan oleh teman-temannya di sekolah, yang saya kira terlalu berlebihan. Kemudian perlakuan dan kalimat-kalimat sang ayah yang terlalu puitis dan bijaksana yang rasanya tak mungkin terucap di kehidupan sehari-hari. Mungkin inti ceritanya bagus (saya juga tidak tahu karena tak sempat menyelesaikan bukunya), tapi dengan kalimat-kalimat yang terkesan dibuat-buat dan tidak natural membuat buku ini 'jelek' menurut saya. Alasan kedua yang menjadi kelemahan buku ini adalah pemilihan kata-katanya yang kaku dan aneh. Bagi saya, adalah keajaiban hingga cerpen dalam buku ini bisa diangkat ke layar lebar, karena masih sangat banyak cerpen bagus lain yang menurut saya lebih layak untuk difilmkan. But anyway, semua kembali ke serela masing-masing pembaca. Mungkin ada pembaca yang berbeda pendapat dengan saya? It's oke, karena ini hanya pendapat pribadi saya. Hihi</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-71261415382965152602015-05-06T23:49:00.001-07:002015-05-06T23:49:08.107-07:00The Man Who Loved Books Too Much<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaTRluPzvFB7U-bx-k_vOOHH2JD7VsKarvF3HEqUon8FrUw3kqFZR38i-7ESMn49t0uqgc8WL3p3sjC1JPI1GKZraCD0MEGmlLohzbVx54r_IaBhn6WreUrTyaQuAHFPWc209krZPZBmq/s1600/the+man+who+love+books+to+much.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5625304827567528978" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoaTRluPzvFB7U-bx-k_vOOHH2JD7VsKarvF3HEqUon8FrUw3kqFZR38i-7ESMn49t0uqgc8WL3p3sjC1JPI1GKZraCD0MEGmlLohzbVx54r_IaBhn6WreUrTyaQuAHFPWc209krZPZBmq/s200/the+man+who+love+books+to+much.jpg" style="height: 200px; width: 133px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58f_sYHi3eXM1hTfPnWrN5Fg_TSZkL-bgcnkHThw8_ZtjS6D1KmYc3kaTzpsA0mlJBPdvNUE0_4SpR6m3800OMPc57h-Em1B-9sD5NbUhWUYsH-RWxLvfIkIcrgVCtEP9mLpd64AOeQC4/s1600/manyura.jpg"></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">The Man Who Loved Books Too Much (</span><span style="font-size: 85%;">978-979-3064-81-9)</span><span style="font-size: 85%;"></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Allison Hoover Bartlett</span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Pustaka Alvabet (2009)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Kata pepatah, 'cinta itu buta'. Saya setuju, karena faktanya sampai hari ini cinta tak bisa melihat saya yang berstatus jomblo bertahun-tahun #tsah. Dan Gilkey, tokoh dalam buku inipun nampaknya sependapat dengan saya. Cinta Gilkey benar-benar buta. Pertama karena Gilkey mencintai benda, bukan manusia, yaitu buku. Dan kedua, karena cintanya pada buku membuat ia menjadi seorang kriminal.<br /><br /> Gilkey dan Ken Sanders adalah contoh dari banyak pecinta buku di seluruh dunia. Yang membedakan mereka berdua adalah, cinta Ken Sanders pada buku berada di jalur yang benar. Sedangkan Gilkey meniti jalan yang salah. Kecintaan Gilkey pada buku mengantarnya menjadi seorang kriminal. Mengapa demikian? Gilkey mencuri buku yang tak sanggup ia beli dengan hartanya.<br /><br /> Secara garis besar buku ini tak begitu menarik, jujur saja. Saya memutuskan untuk membaca buku ini karena terprovokasi oleh judulnya. Tapi ketika sampai di 30 halaman pertama, saya sudah bisa menebak alur ceritanya. Bahwa saking cintanya pada buku, Gilkey mencuri buku langka yang tak mampu dibelinya. Sedangkan Ken Sanders yang merupakan pecinta dan kolektor buku langka tak bisa melepaskan buku itu begitu saja, sehingga bertekad untuk menangkap si pencuri buku tersebut.<br /><br /> Yang menjadi istimewa dari buku ini adalah, buku ini setidaknya mewakili perasaan jutaan pecinta buku di seluruh dunia, termasuk saya. Bahwa saking cintanya pada buku, Gilkey bisa berubah menjadi seorang kriminal itu mungkin. Sayapun pernah mengalami hal serupa, bahwa saking cintanya pada buku dan keinginan untuk membeli buku, saya berbuat jahat pada diri sendiri dengan membiarkan diri kelaparan dan makan sekali atau paling banyak dua kali selama beberapa minggu, dikarenakan cadangan keuangan telah habis di awal bulan untuk membeli buku. Saya adalah contoh kecilnya, dan Gilkey adalah contoh besarnya. Selain itu, dalam buku ini dituliskan beberapa judul buku 'langka' dan (mungkin) bagus yang selama ini asing di telinga saya. Bisa jadi diantara pembaca ada yang punya uang berlebih dan ingin membelikan saya salah satu judul yang disebutkan dalam buku itu, saya akan terima dengan senang hati. Hihi.<br /><br /> Terakhir, buku ini memberi kita pesan bahwa cinta itu membutakan. Cinta yang berlebihan bisa membuat kita terseret ke jalan yang salah. Oleh karenanya, boleh mencintai, tapi jangan sampai dibutakan oleh cinta.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-5647278234641561672015-05-06T02:07:00.001-07:002015-05-06T02:07:05.771-07:00Manyura<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58f_sYHi3eXM1hTfPnWrN5Fg_TSZkL-bgcnkHThw8_ZtjS6D1KmYc3kaTzpsA0mlJBPdvNUE0_4SpR6m3800OMPc57h-Em1B-9sD5NbUhWUYsH-RWxLvfIkIcrgVCtEP9mLpd64AOeQC4/s1600/manyura.jpg"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58f_sYHi3eXM1hTfPnWrN5Fg_TSZkL-bgcnkHThw8_ZtjS6D1KmYc3kaTzpsA0mlJBPdvNUE0_4SpR6m3800OMPc57h-Em1B-9sD5NbUhWUYsH-RWxLvfIkIcrgVCtEP9mLpd64AOeQC4/s200/manyura.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5624299753284457186" style="height: 200px; width: 150px;" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqCZo_Xwd1cGUkXtmgKZiBtYpxRkEj8TX1io_KGSzroHoCu76LGTBHgkItv1Lz32Ki-ZdNAiGlJbC_3RE1lsl-Y11Fknv6zIsxOTqw8uKcwa_w3yUX2QFtrSRPCvOTruvZO7VIpWaY30qg/s1600/anansi.jpg"></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Manyura (</span></span><span style="font-size: 85%;">9797091155)</span><span style="font-size: 85%;"></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Yanusa Nugroho</span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit Buku Kompas (2004)</span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Sebelum kita bicara lebih jauh tentang buku ini, akan saya paparkan beberapa fakta berikut ini :<br />1. Prabu Drestasrata adalah pewaris sah kerajaan Hastinapura<br />2. Karena Prabu Drestasrata buta, kuasa diserahkan kepada adiknya, Pandu Dewanata.<br />3. Pandu Dewanata meninggal dunia dan kerajaan kembali diserahkan ke tangan Prabu Drestasrata.<br />4. Baik Prabu Drestasrata dan Pandu Dewanata sama-sama sudah memiliki keturunan. Pandu memiliki anak-anak yang dikenal sebagai Pandawa dan Prabu Drestasrata memiliki anak yang dikenal dengan nama Kurawa.<br /><br /> Pertanyaannya adalah setelah anak-anak itu dewasa dan berhak mewarisi kerajaan Hastinapura, siapa yang lebih berhak mewarisi kerajaan? Apakah Pandawa? Atau Kurawa? Yang jelas, Mahabarata berkata Pandawa yang lebih berhak dan Kurawa berusaha merebutnya dengan berbagai cara. Dan begitulah kemudian yang diterima masyarakat, bahwa Pandawa adalah pewaris yang sah dan innocent. Sebaliknya, Kurawa adalah pihak yang jahat dan bengis. Cerita ini kemudian mengilhami ditulisnya buku-buku lain dan cerita-cerita lain yang isi ceritanya kurang lebih sama. Kecuali buku ini, Manyura, melalui buku ini Yanusa Nugroho mencoba melawan arus dengan berkata, 'Pandawa tak selalu benar, dan Kurawa tak identik dengan salah'. Yanusa mengajak kita untuk melepas kacamata yang selama ini kita pakai untuk melihat Duryudana, bungsu Kurawa sebagai sosok yang jahat, dan mengenakan kacamata yang lain agar kita bisa melihat sisi lain dari Duryudana.<br /><br /> Duryudana adalah bungsu Kurawa. Sebagai saudara tertua, tanggung jawab adik-adik dan keluarganya kelak akan dipikulnya. Apakah berlebihan jika Duryudana khawatir jika tahta Hastinapura jatuh ke tangan Pandawa dan kemudian ia dan Kurawa tak mendapat apapun atau bahkan terusir dari Hastinapura? Apakah berlebihan jika Duryudana berharap bahwa adik-adiknya bisa hidup nyaman di Hastinapura? Lantas apakah menjadi salah Duryudana dan Kurawa apabila semenjak kecil, guru-guru dan tetua kerajaan selalu mengunggulkan Pandawa dibanding mereka? Apakah salah Duryudana apabila kemudian timbul rasa cemburu karena tidak diperlakukan sama dan sederajat dengan Pandawa? Lalu coba lihat apa yang dilakukan Duryudana kepada Karna, anak kusir yang dihina oleh Arjuna di kompetisi memanah. Kemudian simpulkanlah, apakah Duryudana sejahat yang ada di benak kalian selama ini.<br /><br /> Begitulah manusia, sejahat-jahatnya manusia, akan selalu ada kebaikan di dalamnya. Yang menjadi permasalahan adalah ketika masyarakat enggan melihat kebaikan-kebaikan kecil itu dan membesar-besarkan keburukannya. Begitupun sebaliknya, tak ada manusia tanpa cela. Sebaik-baiknya manusia, akan selalu ada sifat buruk yang mengikutinya. Namun adat kadang keterlaluan, Pandawa adalah manusia pilihan, dan dengan demikian tiada keburukan. Nyatanya? Tak selalu demikian. Lihatlah ketika Arjuna menghina Karna si anak kusir kuda dalam kompetisi memanah. Lihatlah tindakan tak adil Maha Guru Drona kepada Ekalaya hanya demi ambisinya kepada Arjuna. Lihatlah ketika Yudhistira terbuai oleh permainan judi, hingga istrinya dijadikan taruhan. Lihatlah Bhima yang dengan bengisnya meminum darah Suyudana di padang kurusetra. Dan Drupadi, permaisuri Pandawa, yang menyimpan dendam abadi kepada Kurawa dan menjadi cikal bakal terjadinya perang saudara terbesar, Bharata Yudha.<br /><br /> Menurut saya, Manyura benar-benar novel antimainstream yang patut dibaca. Bukan agar Anda menjadi pembela Kurawa dan penghujat Pandawa. Melainkan agar mata kita terbuka dan bisa melihat dunia dari banyak sisi. Tak melulu terdoktrin oleh cerita masa lalu, tak melulu soal adat yang harus ini, harus itu, dan pasti begitu.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-65559504420511305012015-05-06T01:01:00.005-07:002015-05-06T01:01:58.750-07:00The Blue Nowhere<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqCZo_Xwd1cGUkXtmgKZiBtYpxRkEj8TX1io_KGSzroHoCu76LGTBHgkItv1Lz32Ki-ZdNAiGlJbC_3RE1lsl-Y11Fknv6zIsxOTqw8uKcwa_w3yUX2QFtrSRPCvOTruvZO7VIpWaY30qg/s1600/anansi.jpg"><span style="font-size: 85%;"></span></a><span style="font-size: 85%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7-U9wVl_X27J7jeijK4rCQ2sTJbxNYceKzTsQgNHC5hm_P1UiYw5FI9YbARZxElknLyvjqpalKIcY4y-jzh_upiGHUg6WRZ0XEq7qMDFc-K9CQXnSJRLexrN4fiYijFp-_YsKgNxUWrAm/s1600/dunia+maya.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7-U9wVl_X27J7jeijK4rCQ2sTJbxNYceKzTsQgNHC5hm_P1UiYw5FI9YbARZxElknLyvjqpalKIcY4y-jzh_upiGHUg6WRZ0XEq7qMDFc-K9CQXnSJRLexrN4fiYijFp-_YsKgNxUWrAm/s200/dunia+maya.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5624282582147528994" style="height: 196px; width: 146px;" /></a></span></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;">The Blue Nowhere (Dunia Maya)</span><span style="font-size: 85%;"></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Jeffery Deaver</span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Gramedia (2008)</span></span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> The Blue Nowhere adalah novel pertama Jeffery Deaver yang saya baca dan langsung membuat saya jatuh cinta dengan karya-karya Jeffery Deaver yang lainnya.<br /><br /> The Blue Nowhere diawali dengan cerita pembunuhan. Bukan hanya sekali, melainkan berkali-kali. Bukan hanya pembunuhan biasa, melainkan di luar kebiasaan. Semua korban pembunuhan terbunuh dengan cara yang sama, yaitu ditusuk tepat di bagian jantung. Dan yang menjadi luar biasa adalah orang-orang yang dibunuh bukan orang biasa : polisi, konsultan perlindungan diri, dan orang-orang lain yang seharusnya tak mudah dibunuh, namun begitu terasa mudah oleh si pembunuh karena jeda satu pembunuhan dengan pembunuhan lain hanya dalam hitungan hari.<br /><br /> Kejar-kejaran antara polisi dan si pembunuh berlangsung seru. Namun si pembunuh selalu berada satu langkah di depan, seakan ia tahu segala informasi tentang orang-orang yang berusaha menangkapnya. Si pembunuh memanfaatkan teknologi komputer canggih untuk mentarget korbannya dan mengatur strategi melarikan diri. Polisi yang kewalahan akhirnya 'terpaksa' mengeluarkan tahanan lain yang dianggap mampu bersaing dengan kemampuan si pembunuh. Tahanan ini tak lain adalah seorang cracker yang dipenjara karena membobol sistem keamanan CIA dan beberapa bank dunia. Kejar-kejaran, adu keahlian komputer, psikologi, detektif, semuanya ditampilkan dalam novel ini. Dan hal inilah yang memikat saya. Dan yang lebih memikat saya adalah bagaimana Deaver bisa mengerti dan menceritakan berbagai bidang ilmu ini secara halus dan 'terlihat' mendalam. Jenius.<br /><br /> Buku ini penuh dengan twist yang tidak akan memberi kesempatan Anda untuk sekedar mengambil nafas. Deaver menyimpan twist terbesarnya di halaman-halaman terakhir yang saya yakin akan membuat Anda semakin melongo. Haha. Bagi pecinta buku-buku detektif, thriller, dan mungkin science fiction, buku ini sangat patut untuk Anda koleksi.<br /></span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-39829036536805684912015-05-06T00:35:00.003-07:002015-05-06T00:35:30.790-07:00Anansi Boys<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqCZo_Xwd1cGUkXtmgKZiBtYpxRkEj8TX1io_KGSzroHoCu76LGTBHgkItv1Lz32Ki-ZdNAiGlJbC_3RE1lsl-Y11Fknv6zIsxOTqw8uKcwa_w3yUX2QFtrSRPCvOTruvZO7VIpWaY30qg/s1600/anansi.jpg"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqCZo_Xwd1cGUkXtmgKZiBtYpxRkEj8TX1io_KGSzroHoCu76LGTBHgkItv1Lz32Ki-ZdNAiGlJbC_3RE1lsl-Y11Fknv6zIsxOTqw8uKcwa_w3yUX2QFtrSRPCvOTruvZO7VIpWaY30qg/s320/anansi.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5724073183284288210" style="height: 320px; width: 211px;" /></a></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Anansi Boys </span></span><span style="font-size: 85%;">(</span><span style="font-size: 85%;">978-979-22-3024-6)</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"></span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Neil Gaiman</span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Gradien Mediatama (2009)</span></span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Jujur saja, saya tertarik membaca buku ini karena pengarangnya adalah Neil Gaiman, penulis dongeng yang konon katanya dongeng-dongengnya ajib dan ajaib. Meskipun dari begitu banyak karyanya, tak satupun yang saya tamat membacanya. Hehe. Termasuk buku ini. Saya menyerah, tak sanggup menamatkannya.<br /><br /> Seperti karya Gaiman lainnya, ide cerita yang ditampilkan dalam buku ini (dan buku-buku lainnya) sangat menarik. Dari judulnya saja, 'Anansi Boys', semua kutu (kutu buku) pasti tak sanggup melewatkannya begitu saja. Setidaknya bertanya-tanya, apakah gerangan Anansi Boys itu ?<br /><br /> Adalah Charles Nancy atau yang di buku ini lebih dikenal sebagai Fat Charlie, seorang remaja yang biasa-biasa saja. Hidupnya berjalan normal, tak ada yang istimewa. Sampai suatu hari ia tahu bahwa ayahnya adalah seorang Dewa, ya, Dewa. Tepatnya Dewa Anansi atau Dewa Laba-laba. Tak cukup sampai disitu, Charlie kemudian bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai saudaranya, dan yang lebih mengecewakan lagi bagi Charlie adalah bahwa saudaranya ini punya segala kelebihan yang tidak dimiliki Charlie. Dan dengan semua kelebihannya ini, ia mengambil segala kesempatan baik yang Charlie punya, termasuk mengambil tunangannya. Charlie tak ingin dan tak bisa diam saja, dan buku ini menceritakan semua cara yang dilakukan Charlie selanjutnya.<br /><br /> Neil Gaiman menceritakan kisah Charlie dengan apik. Ia berhasil menampilkan suasana mistis sekaligus romantis, menceritakan kehidupan para dewa dari sudut pandang modern. Namun bagi Anda yang tidak punya banyak waktu untuk berbasa-basi, saya yakin buku ini akan segera Anda tinggalkan. Ya, seperti yang saya lakukan.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7455770031534607539.post-73322301969033171772015-05-06T00:07:00.000-07:002015-05-06T00:11:21.958-07:00Kumpulan Cerpen Kompas 2012 : Laki-laki Pemanggul Goni<dl style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIiKK64BvJXenqvpNTJ-HZXmZ0g8FmQp5OFxI2UrroKqzw39Ut3byaEmnufAa8_1OHbrAhwCZzrWeKmGd3UR_SeGMdFfMkF4LmEdp5QlFyFS6BECaJQmeJ2Rb1PEEAZE1XT08c4Toxq8I/s320/Laki-laki+pemanggul+goni.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIiKK64BvJXenqvpNTJ-HZXmZ0g8FmQp5OFxI2UrroKqzw39Ut3byaEmnufAa8_1OHbrAhwCZzrWeKmGd3UR_SeGMdFfMkF4LmEdp5QlFyFS6BECaJQmeJ2Rb1PEEAZE1XT08c4Toxq8I/s320/Laki-laki+pemanggul+goni.jpg" /></a></span></div>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;"> </span></span></dt>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Judul</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Kumpulan Cerpen Kompas 2012 (</span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">978-979-709-724-0)</span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Kategori</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Kumpulan Cerpen</span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Pengarang</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Budhi Dharma, Seno Gumira Ajidarma, dkk</span></span></dd>
<dt style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit</span></span></dt>
<dd style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 85%;">Penerbit Buku Kompas (2013)</span></span></dd><hr />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> Salah satu jenis bacaan yang bagus tapi kurang terkenal adalah cerpen. Ya, dibanding dengan novel, populasi dan kepopuleran cerpen memang jauh jika dibanding dengan novel. Kalau tidak percaya, coba saja mampir ke toko buku, saya jamin dari ribuan buku yang ada, Anda hanya akan menemukan paling banter puluhan buku cerpen. Itupun saya yakin yang Anda temukan adalah buku-bukunya Raditya Dika dan buku-buku followernya. Yang bener-bener cerpen? Silahkan cari lebih dalam, semakin dalam hingga Anda sampai di alam bawah sadar Anda. Hihi.<br /> <br /> Saya pribadi adalah penikmat cerpen. Selain karena singkat dan tidak nambahin 'PR' karena harus baca berhari-hari, inti cerita dalam cerpen biasanya sederhana tapi mengena. Seperti yang ada di Kumpulan Cerpen Kompas 2012 yang akan kita bahas ini.<br /><br /> Kumpulan Cerpen Kompas 2012 mengambil judul 'Laki-laki Pemanggul Goni', yang merupakan salah satu judul cerpen dalam buku ini, karya Eyang Budhi Dharma. Seperti karya Budhi Dharma yang lainnya, inti cerita di cerpen ini sebenarnya sederhana saja, tapi kemudian menjadi tidak sederhana karena berada di tangan Budhi Dharma. Sang tokoh utama yang kebetulan adalah orang yang cukup sukses bertemu dengan seorang Laki-laki Pemanggul Goni. Laki-laki ini kemudian memojokkan sang tokoh utama untuk menyalahkan dirinya sendiri atas semua permasalahan yang terjadi di sekitarnya, termasuk kebakaran yang terjadi di kampungnya. Menurut si laki-laki pemanggul goni, sang tokoh utamalah pelakunya. Perhelatan batin terjadi, dan pada akhirnya sang tokoh utama berhasil mempercayai dirinya sendiri.<br /><br /> Cerita lain yang menurut saya keren adalah cerpen berjudul 'Ambe Masih Sakit' karangan Emil Amir. Melalui tulisannya, Emil mengkritisi kehidupan sosial di bumi Toraja tentang upacara kematian yang justru memberatkan keluarga yang ditinggalkan. Emil menceritakan bahwa saking 'mahalnya' penyelenggaraan upacara ini, anak Ambe bahkan harus berbohong setiap kali ada warga yang menanyakan keadaan Ambe. Anak Ambe selalu bilang bahwa 'Ambe Masih Sakit', untuk menunda dilakukannya upacara kematian untuk Ambe, yang sebenarnya sudah lama meninggal.<br /><br /> Masih banyak cerita-cerita yang patut diperhitungkan seperti Lentu Lengmua, Mayat di Persimpangan Jalan, Bu Geni di Bulan Desember, Kurma Kiai Karnawi, dan lain-lain. Saya jamin, masing-masing cerita dalam buku ini akan membuka wawasan dan cara pandang baru melihat dunia ini. Kumpulan Cerpen Kompas 2014 patut ada di rak buku Anda.</span></dl>
ramundrohttp://www.blogger.com/profile/06003960681282147980noreply@blogger.com0